Yes Or No [2nd Chapter]

Standard

jsj

KRYSTAL POV

Mata kuliah pertama telah berakhir, pukul 12 tepat. Tadi pagi aku tak sempat sarapan, aku melirik ke arah Hyuna, hendak mengajaknya ke kantin tapi ia terlihat sedang menangis. Actually I’m kinda tired about Hyuna’s crying habit, tapi jika bukan aku yang menemaninya, siapa lagi? Aku berdiri dan hendak menghampirinya.

Here” ewh si tomboy itu memberikan sapu tangan miliknya kepada Hyuna.

You also can blow your nose with that” Hyuna tak banyak merespon, ia menatap si tomboy itu cukup lama kemudian memandangi sapu tangan yang diberikan oleh orang tersebut. Setelah si tomboy itu kembali ke kursinya, aku berjalan menghampiri Hyuna.

“Hey, kau masih sedih?” Hyuna mengangguk. Ya, ia baru saja putus dari kekasihnya satu atau dua hari yang lalu.

“Apakah kau mau menemaniku ke kantin?” Hyuna tak merespon, ia berdiri dan berjalan kaku seperti robot. Aku tak mengerti apa yang sekarang sedang ia pikirkan. Kami berjalan ke kantin, Hyuna masih bertingkah aneh. Aku tak menghiraukannya dan terus berjalan ke arah kantin, kami sampai.

“Krystal, Hyuna, come here!” my very fun friend yang bernama Daniela memanggil kami. Aku sedikit berlari ke arahnya, well nama aslinya adalah Daniel, seorang laki-laki. Tapi karena ia bertingkah sangat ceria dan feminine kami memanggilnya dengan Daniela. Aku berlari ke arahnya sambil menarik pergelangan tangan Hyuna.

“Krystal, aku mengirimkan pesan bertubi-tubi padamu, aku bahkan menghubungimu, tapi ponselmu tidak aktif” Daniela berbicara sambil merapihkan rambutku, ia selalu menyentuh rambut, wajah atau jari jemariku ketika ia sedang berbicara denganku.

“Aku me-nonaktifkan ponselku selama kuliah berlangsung, dear. Let me check some messages from you” aku meraba kantongku dan tak ku dapati ponselku di dalamnya. Kurasa aku meninggalkannya di kelas.

“Ah aku meninggalkan ponselku di kelas, aku pergi mengambil ponselku dulu ya!” tanpa mereka sempat menjawab, aku sudah berlari cepat ke arah kelas. Tak terlalu banyak orang di kelas ini, hanya ada 6-7 mahasiswi yang berkumpul di salah satu sisi ruang kelas. Hmmm aku meraih tasku dan mencari dimana ponselku. Aku tak dapat menemukannya dimanapun, ya Tuhan dimana ponselku?

Are you looking for this?” aku menoleh mencari sumber suara tersebut. What? Si tomboy itu memegang ponselku.

What are you doing with my phone?” ia menghampiriku dan memberikannya padaku.

“Menyimpannya, tadi kau meninggalkannya di atas meja, Krys”

“Darimana kau tahu namaku?” aku menyipitkan mataku.

“Kau menuliskannya di cermin kamar mandi kita, remember?”

“Haaaaaah?!!” Suara apa itu? Aku melirik ke arah sekumpulan mahasiswi yang—sepertinya—terkejut dengan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh si tomboy ini.

Whatever” aku meraih ponselku yang telah ia taruh di atas mejaku.

“Krystal, I made a yumie lunch. Do you want some?” ia menunjuk ke arah mejanya. Aku berdiri di hadapannya.

“Bisakah kau menjaga jarak dariku?” aku sedikit berteriak, ia terlihat terkejut.

“Satu lagi, tak usah terlalu banyak berbicara padaku” aku menarik napas dalam-dalam dan berjalan cepat, kembali ke arah kantin.

Aku melihat wajah Hyuna yang berubah 180 derajat, ia tersenyum sambil menghirupi aroma dari sapu tangan yang ia pegang. Aku duduk di depannya.

Just tell me what happned?” jujur saja aku sedikit penasaran dengan apa yang baru saja terjadi padanya.

“Kali ini, rasanya berbeda, Krystal..” aku mengerutkan dahiku.

What is that about?” kulihat pandangannya menerawang jauh. Aku mengangkat alisku, meminta penjelasan dari Daniela.

“Baru saja ia menceritakan kalau pagi ini ia bertemu dengan seorang pangeran tampan dan ia yakin Krys, kalau orang tersebut adalah jawaban dari penantiannya selama ini”

“Pangeran tampan? Did you mean this time she’s fallin’ in love with a boy?” ya, yang kutahu, dan semua orang tahu, Hyuna adalah, hhhh she’s a lesbian dan selama satu tahun kami saling mengenal ia tak pernah sekalipun memiliki hubungan special dengan seorang pria, dan selalu dengan seorang wanita.

“Bahkan kali ini tubuh Nerdie bergetar ketika melihat pangeran tampan itu~” emh so sorry, aku bahkan tak menyadari kehadiran Nerdie di meja kami. Well Nerdie, ia benar-benar ajaib, seorang mahasiswi yang memiliki tatapan kosong dan hampir tak pernah berbicara sepanjang hari, sepanjang musim, bahkan sepanjang tahun.

“Apa kau bercanda, Hyuna? Nerdie bahkan tak akan bergerak sedikitpun meski terkena badai tornado” Ucap Daniela serius.

“Hai Nerdie, apakah kau yakin kali ini Hyuna sudah bertemu orang yang tepat?” aku iseng bertanya padanya. Nerdie menggelengkan kepalanya. Woah? Dia baru saja merespon pertanyaanku?

Ssssssh! Aku mengacak-ngacak rambutku. Si tomboy ini benar-benar menggangguku karena ia bermain video game disaat aku sedang serius mengerjakan tugas. Aku berjalan ke arah stop contact dan segera menekan tombol turn off nya.

Excusme sir, kau tak lihat aku sedang belajar?”

What’s wrong? Aku menggunakan headset

“Suara dari video gamemu mungkin tak terdengar, tapi kau terlalu banyak bertingkah! Kau menekan tombol-tombolnya dengan berlebihan, dan cahaya dari tv itu berkedap-kedip setiap detik. Tentu saja itu merusak konsentrasiku!”

“Hhhh.. bagaimana jika kita bertukar posisi?”

Knock knock. Seseorang mengetuk pintu kamarku.

“Silahkan masuk” ish! What this tomboy just said? Dia fikir kamar ini hanya miliknya?

Hey you! can you check it first before let someone come to my room?”

This is my room too..” ia menjawab dengan nada suara yang rendah, lebih terdengar seperti bisikkan. Kuputuskan untuk membuka pintu kamarku.

Klek. Oh Hyuna.

Ia berjalan masuk ke kamarku.

“Aku lapar, Krys. Apakah kau punya makanan?” ia berhenti mendadak setelah menyadari kehadiran si tomboy itu di hadapannya, tubuhnya kaku sementara. Setelah beberapa detik dalam posisi terpaku, ia menarik pergelangan tanganku dan membawaku keluar kamar.

“Krystal, dia teman sekamarmu yang baru?” matanya terbuka lebar begitupun mulutnya. Jangan bilang kalauu..

“Jangan bilang kalau dia..” aku menyipitkan mataku dan menajamkan pandanganku.

Yes yes, yes she is! Pangeran tampan itu, dia tampan bukan??”

“Iiiiiihhh..” aku mundur satu langkah dari hadapan Hyuna tapi ia menarikku kembali.

“Siapa namanya, siapa namanya, katakan padaku!”

“… I don’t know..” aku mengangkat bahuku.

“Huh? Okay. Bagaimana jika kita bertukar kamar, aku dengannya dan kau dengan Nerdie, Nerdie is okay, she’s just a bit..”

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, oh that’s Nerdie lengkap dengan hoodie berwana biru gelap yang menutupi kepalanya. Ia berjalan dengan tatapan kosong, setelah sampai di depan pintu kamar yang berada di seberang kamarnya ia berhenti dan mengetuknya beberapa kali. Namun tak lama ia membalikkan tubuhnya dan masuk kembali ke dalam kamarnya. Oh God, seperti pemeran utama di film triler.

“Egh hehehe” aku hanya bisa tertawa getir, at least that tomboy doesn’t looks like a psychopath, hanya terlihat seperti seekor anak domba. Hyuna mendorongku masuk ke dalam kamar.

“Ehmm hai, tadi pagi.. terimakasih telah memberi sapu tanganmu padaku, aku akan mengembalikannya segera” ucap Hyuna dengan muka yang merah merona.

It’s okay, did you blow your nose?”

“Kau gila! Tentu saja aku tak melakukannya, by the way my name is Hyuna

My name is Amber, nice to know you” Amber? Apa aku baru saja mendengar nama perempuan? Yeah, setidaknya namanya cukup feminine.

“Mmm kau mahasiswi agriculture?”

Yes I am

“Apa nama tanaman di pot itu?” Hyuna bertanya dengan senyum yang sangat, uhuk, manis.

Love at first sigh” si tomboy itu membalas senyum Hyuna dan menjawab semua pertanyaannya dengan sangat ramah.

“Haaaaaaah? Kau mencintaiku?” Mata Hyuna terlihat membundar.

Nah.. that’s the plant’s name”

“Ooooooh, hehehe”

This is for you” ucap si tomboy itu sambil memberikan Hyuna satu pot tanaman ‘love at first sight’ miliknya.

“Untukkuuu?”

Yes

Kuputuskan untuk menginterupsi mereka. “Hyuna baby, bisakah kau kembali ke kamarmu? Aku sedang belajar, emuach” Hyuna mengangguk pendengar perkataanku dengan senyum dan tatapan yang tak lepas dari si tomboy itu. Sedangkan si tomboy itu malah menatapku selama beberapa detik, kau tak suka aku ‘mengusir’ Hyuna? Who’s care?

AMBER POV

Menu pagi ini adalah cream soup. Aku memasaknya di dalam rice cooker, ini memang cream soup instant namun kutambahkan daun parsley untuk toppingnya. Tuan tanah itu belum bangun, karena aku tak satu jurusan dengannya aku jadi tak tahu jadwal kuliahnya. Apakah aku harus membangunkannya?

“Ewmh..” oh dia bangun. Seluruh wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya. Ia turun dari kasurnya, berdiri dan menatapku dengan tatapan, ah aku tak mengerti makna dibalik tatapannya itu. Dengan sigap aku menyeruput cream soup milikku di hadapannya, menjilati sisa-sisa cream soup disekitar mulutku sambil mengerejap-rejapkan mataku. Ia membuang muka dan segera masuk ke dalam kamar mandi.

“Hwooooooooooooooaah” lidahku terbakar, demi menganggu tuan tanah itu aku rela membakar lidahku dengan cream soup yang masih sangat panas ini. Ku sandarkan kepalaku di sisi kasur, lidahku.

KRYSTAL POV

Beres! Kubuka pintu kamar mandiku. Praise Lord si tomboy itu sudah keluar dari kamar ini. Hm? Apa itu? Aku berjongkok di hadapan satu buah mangkuk berisi cream soup lengkap dengan segelas air putih di sampingnya. Di sisi mangkuk terdapat sticky note bertuliskan it’s delicious J

Dia bercanda? Apa dia meracuniku? Aku meraih mangkuk berisi cream soup tersebut, mengendusnya beberapa kali, aroma cream soup dan daun parsleynya lezat sekali. Sepertinya aman. Aku duduk bersila dan mulai menyantap cream soup hangat ini. Ah ponselku berdering, aku meraihnya dan segera menjawab panggilan tersebut.

Yes, Jessie?”

“Disana masih pagi, bukan? Apa kau sudah berada di dalam kelas?”

“Belum, Jess. Aku masih di kamar, kelas akan dimulai tiga puluh menit lagi, ada apa kau menghubungiku pagi-pagi begini?” aku berbicara sambil terus menyantap makanan yang berada di tanganku.

Roomate mu, ceritakan bagaimana dia”

Roo-roomate ku?”

“Yeah, ceritakan orang seperti apa roommate barumu, dear”

“Ah, aku belum bertemu dengannya, sejak kemarin ia tak ada disini”

“Hm? Bukankah perkuliahan sudah dimulai?”

“Ya, ia sudah menaruh barang-barangnya, namun ia sepertinya kembali ke rumahnya. Mungkin ada urusan keluarga atau ada barang yang tertinggal”

“Begitukah? Tapi kau mengatakan kalau kau memiliki firasat yang baikkan perihal roomatemu yang baru?”

Ye-yeah, aku harus berfikir positif bukan?”

“Tentu saja, dear. Sepertinya mulai besok aku akan sibuk dan jarang menghubungimu. Kirimkan aku pesan sebanyak mungkin ya biar aku bisa membaca dan membalasnya saat aku memiliki waktu senggang”

“Ini hanya pekerjaan event dan kau sudah berani-beraninya jarang menghubungiku? Bagaimana jika kau sudah bekerja tetap, Jess? Kau akan berhenti menghubungiku?”

“Tidak seperti itu, baby. Justru pekerjaan event seperti ini lebih rumit dibandingkan pekerjaan tetap, karena kami harus memperiapkannya sesempurna mungkin. Jangan khawatir, aku akan tetap membalas pesan-pesanmu”

“Ku pegang kata-katamu, Jess”

Ne, little princess. Selamat belajar”

“Selamat bekerja”

“Byebye, chupchup”

“Emuaach”

Ah! Apa-apaan ini? Cream soupku habis begitu saja.. kuraih gelas berisi air putih dan segera meneguknya perlahan. Okay let’s go.

Untuk jam pertama tak ada kelas materi, aku langsung menuju ke lab, bertemu dengan ikan-ikan laut yang dipelihara dengan baik oleh kampus ini.

“Krystal!” ah Daniela memanggilku. Aku segera menghampirinya. Ternyata ruang lab sudah cukup ramai.

“Bagaimana malam pertamamu dengan si tomboy itu, kau belum tau namanya?”

“Huff. Aku malas menceritakannya, kukira tahun ini adalah tahun yang baik bagiku, ternyata tidak, rasanya aku ingin di kampus seharian. Mmm, siapa ya namanya? Kemarin dia sudah menyebutkannya tapi aku tak ingat”

“Aaaah andai saja aku bisa satu kamar denganmu, aku pasti akan menyelamatkanmu dari orang itu” wajahnya sungguh tulus, ia menatapku dengan kasihan sambil mengayun-ngayunkan kedua tanganku.

“Aku berharap hal yang sama, Dan”

Bye the way, honey. Kenapa kau alergi terhadap orang tomboy? Apa saat pertama kau bertemu denganku kau juga alergi?”

“Hihihi, sejujurnya aku juga sedikit menghindarimu, tapi kau bersikap manis dan baik sekali padaku. Bagaimana aku bisa menolakmu?”

“Jadi kalau si tomboy itu bersikap baik dan manis terhadapmu, kau mungkin saja berteman dengannya?”

“Euumm.. sampai saat ini aku masih berniat menjaga jarak darinya, Dan”

“Baiklah, kau tahu yang terbaik untuk dirimu” aku mengangguk.

Dosen kami telah datang, hampir seluruh mahasiswa telah hadir di ruangan.

“Silahkan bagi kelas menjadi lima kelompok” kelas dimulai.

Cukup lama aku menghabiskan waktu di kampus, sekarang aku sudah di hadapan meja belajar kamarku kembali.

“Hatchim hatchim hatchim hatchim hatchim!”

Aku melirik ke belakang.

“Maafkan aku, Krystal. Jika aku bersin, tidak bisa hanya satu kali, minimal lima kali” ucap si tomboy itu.

“Mhhh.. aku tak mempermasalahkan hal-hal semacam itu, mmm..”

“Amber, namaku Amber”

“Ya aku tahu, aku tak mempermasalahkan hal-hal semacam itu, Am”

“Apa kau lapar, Krys? Masakanku baru saja matang” ucap si tomboy itu sambil membuka cooker miliknya. Aromanya sungguh menggangu konsentrasiku.

Kruuuuuk kruuuuk.. aduh perutku kenapa bunyi sih?

See, perutmu sudah sampai bunyi begitu” aku berdiri dari kursi belajarku menghampirinya perlahan.

“Kau bisa memasak di dalam cooker seperti ini?” ia mengangguk.

“Apa yang kau masak?”

“Dim sum, yang ini isi ayam, yang ini isi jamur dan yang ini isi udang. Semua bahannya segar. Ah dan ini sausnya” ia memberiku sepasang sumpit sambil tersenyum kepadaku. Cooker tersebut ia taruh tepat di atas garis merah yang kubuat.

It’s delicious, cobalah”

“Mana yang kau bilang isi ayam?” ia menunjuk salah satu dimsum buatannya. Aku mengambilnya dan mencelupkanya ke dalam saus terlebih dahulu kemudian melahapnya satu buah sekaligus. Omo! Yummie!

“Enak kan?” ia tersenyum lebar meminta jawaban dariku.

“Lumayan” aku selesai mengunyah dimsum pertamaku dan memilih dimsum yang berisi jamur untuk dimsum keduaku.

“Kau suka memasak?”

“Ya, aku senang memasak, terlebih jika ada oranglain yang bisa menikmati masakanku”

“Dan tanaman-tanaman yang ada di beranda?”

“Oh sebagian tanaman-tanaman itu bisa menjadi bahan masakan, ada tomat cherry, daun mint dan daun parsley. Tak perlu repot-repot membeli”

“Jadi, kau suka memasak atau bercocok tanam?”

“Aku suka keduanya. Dan kau, Krys. Kau suka ikan?”

Aku mengangguk dengan semangat.

“Ikan apa itu?”

“Oh, Guns”

“Hmm?”

“Guns adalah nama ikanku”

“Haaah? Keren sekali”

“Aku menamainya Guns karena aku suka dengan band Guns and Roses. Guns adalah lumba-lumba kecil”

“Dia benar-benar dolphin?”

“Bukan, hanya saja ia mirip dengan dolphin jadi orang-orang biasa menyebutnya little dolphin. Ia ikan import”

“Tapi Guns hanya sendirian di dalam akuarium, tidakkah dia kesepian?”

“Guns adalah jenis ikan yang sangat agresif, tak ada ikan apapun yang bisa tinggal bersamanya. Jika kau menaruh ikan lain di dalam akurium, Guns akan menyerangnya.”

“Persis seperti pemiliknya?”

“Ya! Aku hanya selektif ketika memilih seseorang untuk menjadi temanku”

“Adakah ikan yang tomboy?”

“Beberapa ikan memang ada yang memilih pasangan dengan gender yang sama”

“Adakah jenis ikan yang membenci ikan yang seperti itu?”

“Ya! Kuberi kau satu kali kesempatan lagi, jangan menggangguku seperti itu!”

“Hahaha, aku hanya bercanda. Kau mirip grumpy cat jika marah seperti itu. Anyway Krystal dan Hyuna keturunan Asia?”

“Ya, kedua orang tuaku campuran Korea-Amerika, begitupun  dengan orang tua Hyuna”

Really? Apa margamu?”

“Jung. Kau sendiri, kau keturunan Asia juga?”

“Ya, ibuku dari Taiwan”

Ah teleponku berdering. Aku meraihnya, Taemin? Tunggu sebentar ya. Aku mau menghabiskan makananku dulu. Amber memandangku seolah bertanya kenapa aku tak menjawab panggilan dari ponselku. Tanggung, aku ingin melahap dimsum ini dulu. Nyam nyam. Aku menghabiskan empat buah dimsum.

“Mmm, thank you for the dinner

“Hanya segitu yang kau makan? Kenapa kau tak makan yang isi udang?”

“Aku cinta laut beserta isinya, maka aku tak tega jika harus mengkonsumsi hasil laut” Amber mengangguk, ia menghabiskan sisanya dengan cukup cepat dan segera merapihkan peralatan masaknya. Dan tentunya ia kembali beralih ke video gamenya.

Kuraih ponselku dan masuk ke dalam kamar mandi, dan menghubungi Taemin.

Yeoboseo..”

“Haha, what’s up, Tae”

How about the tomboy?”

“Aku baru saja memakan masakannya, you know Tae, it’s extreamly delicious. Dan dia memasaknya di cooker. Aku juga sudah sedikit ngobrol dengannya”

“Kau mengobrol dengannya?”

“Ya, hanya basa-basi saja. Tapi ia telah menyelamatkanku dari kelaparan. Tae..”

“Ne..”

“Kau tahu Jessiekan? Dia homophobia (ket: phobia terhadap orang atau sesuatu yang berhubungan dengan homoseksualitas) dia bisa pingsan jika melihat si tomboy itu. Keep the secret yaa..”

“I will, Krys. Is she handsome?”

“What handsome?”

“Aku lebih tampan dibanding dia kan?”

“Hahaha kau ini. Bagaimana kuliahmu? Berjalan dengan baik?”

“Yaa, semuanya sempurna. Kapan-kapan aku ke kampusmu ya, Krys”

Off course, lagi pula kau sudah beberapa kali ke sini. Mmm, Tae, aku harus menyelesaikan tugas kuliahku”

“Kenapa terburu-buru sekali? But okay do your best, Krys.. I miss you

Miss you too, bye..”

“Bye..”

AMBER POV

Krystal masih mempermasalahkan penampilanku? Dan kakaknya bisa pingsan jika melihatku? Apa penampilanku sebegitu buruknya?

Here” Hyuna menyodorkan sapu tangan milikku yang kemarin kuberikan padanya.

You also can blow your nose with that, hihii”

“Hahaha, aku tak apa-apa” Krystal keluar dari kamar mandi sambil berkata..

Oh I miss you, baby

“Hyuna, mau bermain game denganku?” Hyuna mengangguk dan segera duduk di sampingku.

Sorry” aku memasangkan headsetku di telinganya.

“Musiknya bagus”

“Hahaha ini game, Hyuna” Hyuna tak memperhatikan game yang kita mainkan, dia hanya tersenyum sambil menatapku beberapa kali.

KRYSTAL POV

“Daniela, temani aku ke salon dulu ya, sebentar saja..” Daniela sudah menungguku di depan asrama putri.

“Tapi kita sudah janjian dengan yang lain Krys nanti kita telat”

“Kau lihat kukuku ini, sudah tidak sedap dipandang, aku hanya ingin manicure, kau yakin tak ingin? Bagaimana jika kau kutraktir?” kami mengobrol sambil berjalan ke arah luar kampus.

Sounds great!” haha akhirnya ia mau juga menemaniku.

“Permisi” oh ada dua orang laki-laki paruh baya memanggil kami.

“Ada yang bisa kubantu?” tanya Daniela dengan sangat ramah.

“Apa kalian tahu alamat ini?” tanya salah seorang laki-laki tersebut.

“Ehm sebelumnya, apakah itu mini truck kalian? Disini parkir khusus pegawai kampus, mari ku antarkan ke tempat yang tepat” Daniela mengedip-ngedipkan matanya dengan genit. Haha.

“Oscar, Oscar berbicaralah padanya” ucap orang tersebut kepada temannya.

“A-apakah kau tahu tempat ini?”

“Hai Oscar, aku Daniela. Ya Tuhan rambut kita serupa, mungkin kita jodoh” O my God, Daniela benar-benar gadis penggoda!

“Ben! Oscar!” Amber? ia berlari ke arah kami, dia mengenal pria-pria ini?

“Ah Hello Ms. Amber!” Ms. Amber?

“Hi, ehm aku hanya butuh satu kotak saja” orang yang bernama Ben langsung mengambil sebuah kotak, kotak berisikan botol-botol wine? Hwoah.

“Aku harus mengantarkannya kemana Ms?”

“Kau dilarang memasuki kawan ini. Letakan saja winenya di bawah biar aku yang mengantarkannya. Apa kalian akan pergi ke tempat lain?”

“Tentu saja, Ms. Kita harus mengantarkannya ke banyak tempat, ada lagi yang bisa ku bantu?”

“Nah, it’s okay. Aku akan mengantarkannya sendiri ke Aunt Blair’s café

“Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu” Amber hanya mengangguk dan tersenyum.

“Eugh kau genit sekali, Daniela” Daniela hanya mengedipkan sebelah matanya kepadaku.

“Krystal, Daniel apa kalian tahu Blair’s café?”

“Iya” aku menjawab singkat.

“Maukah kau mengantarkanku kesana, Krys?”

“Aku harus pergi dengan Daniela. Carilah sendiri, tidak jauh kok. Di depan sana kau belok kiri, setelah belok kiri kau belok kanan dua kali, ketika kau melihat jembatan kecil, lalui jembatan itu dan cari jalan yang cukup besar. Berjalanlah di jalan itu selama lima menit, café nya ada di sebelah kiri. Ah satu lagi, café nya buka pukul 6 sore” aku menggandeng tangan Daniela dan meninggalkan Amber disana.

AMBER POV

“Belok kiri, lalu belok kanan.. belok kanan lagi. Cari jembatan kecil, lalui jembatannya. Ehm.. cari jalan yang cukup besar, berjalan selama lima menit dan.. langit sudah gelap”

Aku duduk di atas kotak wineku, menghadap air mancur taman kampus. Beberapa orang memang masih terlihat berjalan melalui taman ini, tapi aku sendirian disini.

“Hey!” aku menoleh ke arah suara yang memanggilku.

“Krystal”

“Kau tersesat?” aku mengangguk.

“Kemana Daniel?” tanyaku.

“Dia pergi dengan anak-anak yang lain. Kenapa sih kau tidak tanya orang lain saja untuk sampai kesana?”

“Aku tak mau orang lain mengantarkanku, maukah kau menemaniku?” aku mengulurkan tanganku kepada Krystal, meminta ia menarik tanganku.

“Berlebihan, Am” ku goyang-goyangkan tanganku minta ia menariknya untuk membantuku berdiri.

“Hhh.. sebagai balas budi dimsum semalam” akhirnya ia menarik tanganku dengan sebelah tangannya.

“Ih kau berat sekali. Mau ku antar tidak? satu.. dua.. ti..” ia menarik tanganku dengan kedua tangannya. Hap aku berdiri tegak di hadapannya, karena kami saling menarik, hampir saja kami bertubrukkan.

“Kau bisa berdiri sendirikan?” protesnya, hehe tentu saja aku bisa.

“Krystal you are so strong and cruel, lihat air mancurnya sampai mati karena kehadiranmu”

“Cerewet! Cepat jalan atau kau akan melihat kampus dalam keadaan gelap gulita.” tiba-tiba seluruh lampu mati seketika.

“Krystal tunggu!”

To be Continued

Hai! Apa kabar semuaa? Masih ingat saya? Atau ada readers baru disini? Iya iya saya es-o-ef-i, Sofi, gadis keceh dan seorang author dari Thematic Apperception Night. Kali ini saya bawa fanfic baru nih, Yes or No dan udah masuk Chapter ke 2, gimana? Suka gak? Kerasa bedakah tulisan gue yang ini dibanding yang kemarin? Bahasanya emang lebih suka-suka untuk fanfic yang satu ini.

Sebagian udah ada yang tahu ya kalau ini cover-an dari film Thailand dengan judul yang sama? Iya ini gue cover. Dan ceritanya hampir persis kok sama di filmnya. Cuman disini ada pergantian peran, peran yang Jessie mainin sebenernya adalah peran ibunya Krystal. Tapi dari pada ada peran emak-emak mending Dewi Jessie aja yegak yang dipake? Karena dia termasuk tiga besar bias gue di SNSD setelah Lee Sunny dan Lee Chaerin eh Kim Hyoyeon, okelah cukup sekilas fyi nya.

Seperti yang sudah gue bilang, gue memang berniat nge-cover film, tadinya mau film action dan pake cast taengyulsic, tapi projeknya masih kesendet karena itu projek kerjasama dengan teman gue yang nyebelin itu. Nah gara-gara baca tulisan author yang bernama Stephanie yang mana dia mengcover film thai berjudul, ah lupa judulnya apa, gue jadi kepo sama itu film. Nah sebelum donlot itu film gue baca-bacalah komennya, nah rata-rata dikomen-komen itu pada ngebahas film Yes or No karena genrenya serupa. Bukannya donlot film yang dicover ama author Stephanie gue malah donlot film Yes or No dan aha! Kryber banget, hahaha. Yasudahlah akhirnya gue malah lanjut solo project ini. Paling ini empat-lima-enam chapters aja. Mudah-mudahan kali ini lebih cepat ya updatenya, soalnyakan gue gausah mikir-mikir lagi jalan cerita kedepannya dan gak banyak research kayak di TAN. Tapi tetep kok, ini juga tetep ada researchnya, contohnya si daun parsley itu hasil research gue (aduh gapentinglah).

Udah itu aja, udah kebanyakan juga ngomongnya. Buat readers baru, annyeong! Sofi ibnida, mehehe. Buat readers lama udah ah udah kenalkan 😛 I’ll see yaah next chapter!

Sincerelly yours

Sofi

63 responses »

  1. thumbs up..!! walaupun cover tapi karna versi kryber jd story nya menarik.. hehe *maniak kryber*
    oh ya itu Hyuna 4minute yah??? (kepo)
    soalnya dy kan artis yg seksi menggoda -__-

  2. ini updatenya benar benar cepat =) like it
    but this chptr persis ama filmnya, semoga next chap ada sesuatu yang berbeda atau lebih wow gimana…gitu dari versi aslinya jujur aja sih menurut gw film yon tuh rame (gila gw ga nyangka kalo gw udah nonton film yang beginian hahaha, mata gw udah ga suci nih lol *jk) tapi flat juga sih kalo kata gw jalan cerita di filmnya.
    dan tau gak lebih flatnya lagi tuh b**bsnya si Kim dari pada si Amber LMAO gw capruk gini >< ampuni aku author-ssi.
    udah ah takut makin capruk geje =)
    tapi gw yakin versi author bakalan lebih cetar deh =))

    • iyayah, terlalu persis? gue juga pas baca ulang kok persis yah mau nambahin tapi takut maksa, yaudah next chapt aja gue tambahin haha.
      aduh iya pada rata banget duaduanya rata kyk dompet gue haha.. okay mkasih masukannya, i’ll see yaah

  3. oh jadi ini cover nya pelem.. emang pelem apaan kak!! horror atau thriller atau komedi #kepobinkudet *harap maklum ^^v

    critanya sosis sonice alias update soon lah ヽ(´▽`) ノ

  4. Hihi..
    YON itu emg film yg sesuatu.. >,<
    gak terlalu frontal, dan ceritanya ngalir gt aja..
    KryBer unyu deh.. :*
    em.. Eon.. Sica phobia ama yg begituan yah? Ketemuin ama Kwon Yul aje.. Phobia'na pasti langsung ilang.. XD
    *YulSic shipper akut*

  5. cover YON ya,,,
    I Like ,,, cocok cocok versi kryber
    Gw mau dontlot tu film tp g jadi2, nunggu versi kryber klar ah
    moga2 di cover ma YON2 ya???
    #masihjauhboo

  6. Saya reader baru di sini
    salam kenal author ^_^

    ceritanya makin seru

    Amber nya cute~
    kkkkk ..

    Sangat ditunggu lanjutan ceritanya

  7. Si krystal,,malu2 tapi mau yah… :-D:-D:-D
    jessi alergi sama yang kaya begituan??? XDXDXD hahaha….
    Ntar lama2 juga suka kalo ketemu sama yuri… 😛

  8. tumben niii aq telat bgt cek wepe km thor jadi gak tw deh udh update…hehehe
    Oke puas bgt bca chap ini cz lmyan panjang lah yaa,dn bersukur dewi jessica yg agung nyempil dikit.
    Di tunggu lanjutanya yaa^^
    Aq mah polos gak tw sama skli nii versi asli kyk gmna jdi yaa mkn penasaran deh.*gaknyambung*

  9. sica homophobia ya…ntar engga lagi kalo uda ketemu seobang hensem nya #tarikyuri#. hehe
    kryber uda mulai deket ya.. uda ada perkembangan nih.

  10. Ceritanya emang mirip sma filmnya tp lebih suka ffnya krna versi kryber^ uhui~
    Wah bkal pingsan ntar lok jessi tau tman skmar krystal
    Hyuna jtuh cinta pndangan prtma ama amber –”
    And kryber mulai dket!! Yeah itu yg ku tunggu^^

Leave a reply to louiselouisaa Cancel reply