Yes Or No [3rd Chapter]

Standard

ImageAmber POV

“Krystal tunggu!” aku berusaha mengejar langkahnya yang cepat. Tidak tahukan dia kalau kotak wine yang kubawa ini cukup berat?

“Hei, kau hanya tinggal keluar dari jalan ini dan berbelok ke kiri, sir” ucap Krystal sambil terus berjalan cepat, aku mengangguk.

“Sekarang sudah mengertikan caranya kesini?” aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku.

“Aish, stupid!” actually I already understand, just want to tease you, Krys.

“Ah ini dia Blair’s cafenya” I’m so excited! Krystal masuk ke dalam café, disusul olehku yang berjalan tepat di belakangnya.

“Aku kesana dulu ya” ucapku pada Krystal sambil berjalan menghampiri salah satu waitres.

“Apa aunt Blair disini?” sebelum waitres tersebut sempat menjawab, terdengar seseorang memanggil namaku.

“Amber?”

“Ah, Aunt Blair..” aku berlari ke arahnya dan memeluknya erat.

“Oh my God, my kid is grown up! so handsome..”

“You too aunt, you looks younger than ever!”

“Ayh, you must be kidding me” ucapnya sambil mencubit pipiku, ia melirik ke arah Krystal yang berdiri di belakangku.

“Jeez.. seleramu bagus sekali, nak”

Pardon, aunt?”

Your girlfriend, she’s so beautifulaunt Blair mengedipkan sebelah matanya.

No no no, she’s not my girlfriend, she’s a friend, a friend” Aku menoleh ke arah Krystal dan dia sempat-sempatnya memberikan killer glare nya kepadaku.

Okay okay she’s your friend

I’m Krystal, how do you do?”

I’m Blair, how do you do

“Ah dear, kalian mau apa?” tanya aunt pada kami. Aku menatap Krystal memintanya untuk memesan terlebih dahulu.

“Apapun yang memiliki rasa cokelat” jawab Krystal.

“Kau cari tempat duduk saja, nanti ku bawakan pesananmu, Krys” Krystal mengangguk dan berjalan keluar café. Ia duduk tepat di depan outdoor mini stage café ini

“Apa rencanamu kedepan dengannya, Am?”

“Dengan siapa, aunt?”

“Krystal itu” aku berjalan sambil membawa satu buah nampan berisikan dua large cup chocolate shake dan dua potong chocolate cakes.

Aunt..”

“Hahaha it’s okay, hanya saja dia terlalu cantik untuk dijadikan sekedar teman, nak”

Nothing but a good friend, aunt” ia hanya tersenyum, dan senyumnya seperti sedang meledekku.

“Pesanan datang, landlord” jeez dia menatapku dengan tatapan yang mencekam.

“Silahkan dinikmati, anak-anak” ucap aunt Blair.

“Slurrp. Mmm, great! Apa nama minuman ini aunt?” tanya Krystal. Sepertinya enak, dan aku langsung menyeruput minuman yang sama dengannya.

Mighty chocolate, dear. Kau suka?”

This is best, aku tak pernah membeli minuman selain yang diblend, ternyata jika di shake lebih enak ya”

That’s it dear! Ah aku ingin semua orang menyadari bahwa minuman yang dishake lebih nikmat dibanding dengan yang diblend, tapi minuman yang diblend sudah terlanjur menjadi pilihan semua orang” Krystal mengangguk antusias sambil terus menyeruput minumannya, yes, this is really great.

“Kau datang dari mana, nak?” tanya aunt Blair kepada Krystal.

I’m Angelino (LA’s resident) aunt

“Seperti yang kufikirkan, nak. You are so angelic, the city match you so wellyes, actually she’s so angelic, aku sedikit terperangah melihatnya seramah ini, she looks so cute.

“Hahaha, kau berlebihan aunt. Kau sendiri, kau datang dari mana?”

“Tempat yang sama dengan bocah tengik ini” ucapnya sambil menunjukku dengan jari kelingkingnya.

“Texas” aku memberikan penerangan padanya.

“Kau belum tahu kalau bocah tengik ini dari Texas?” tanya aunt Blair.

“Bahkan belum genap seminggu kami saling mengenal, aunt” ucapku.

“Permisi, miss” seorang waitres menghampiri meja kami, ia menatapku.

This, seseorang memberikanmu macaroons ini, dia duduk di depan sana, menggunakan mini dress berwarna merah” aku memfokuskan pandanganku, ehm tidak terlihat jelas.

Isn’t she a girl?” tanyaku pada waitres tersebut, ia mengangguk.

“Tolong katakan padanya kalau aku bukan laki-laki”

“Sepertinya dia sudah tahu”

Ah crap, okay thank you” Egh, aku tak yakin bagaimana aku harus meresponnya.

See.. kau memang menjadi semakin tampan, nak” ucap aunt Blair sambil merjalan ke arah panggung dan mengambil gitarnya, ia duduk di depan microfon, dan mulai menyanyikan sebuah lagu.

“Kau yakin tak mau menghampiri gadis berbaju merah itu? Dia tak berhenti memandangimu” ucap Krystal sambil menunjuk orang yang memberikanku macaroons.

“Aku bahkan tak bisa melihatnya dari sini, apa dia lebih cantik darimu?”

“Kurasa, kau tak akan pernah melihat seseorang yang lebih cantik dariku” ucap Krystal, aku tersenyum dan memotong kueku.

“Aaaa..” ku arahkan potongan kueku ke mulutnya dan ia mengatupkan mulutnya dengan erat sambil kembali memberikan tatapan sadisnya. Aku menahan tawaku.

“Amber!” aunt Blair memanggilku.

Yes?”

Come here, kid!”

“Aku ke sana dulu ya” Krystal mengangguk.

Dear. Play our song” ucapnya sambil menyodorkan sebuah gitar kepadaku.

No aunt, aku hanya bisa memainkan lagu itu ketika hanya sedang bersamamu”

Just come on!” egh dia mulai memainkan gitarnya. Is she serious? Aku canggung menyanyikan lagu ini di depan orang lain. Kutatap Krystal, berharap ia tak bosan melihatku memainkan lagu ini. Mhhh.. she looks so great.

Queen- Love of My Life

Hujan turun dengan tiba-tiba, aku berlari ke arah Krystal dan berusaha menutupi kepalanya dengan kedua telapak tanganku.

Just get off, sir!” ucapnya sambil menangkis tanganku, cruel as usual.

Krystal POV

Aku mengetuk-ngetuk meja di hadapanku sambil melihat ke luar jendela, masih gerimis.

I’ll see you latter, Amber” ucap seorang gadis yang tadi memberikan macaroons pada Amber, gadis itu nekat menghampiri dan mengajak Amber berkenalan.

“Krystal kau bosan?” ia memiringkan wajahnya dan menatapku. Aku menyandarkan tubuhku pada sandaran kursi.

I’m fine. Mmm, sepertinya hujan sudah reda, mari kita pamit kepada aunt Blair” aku berdiri, Amberpun segera berdiri dan berjalan di sampingku, kami berjalan ke arah ruang kerjanya aunt Blair.

Aunt, kami mau pamit” ucap Amber kepada aunt Blair yang sibuk merapihkan ruang kerjanya.

“Hujannya sudah reda?” kami mengangguk.

“Baiklah anak-anak, berhati-hati di jalan. Maaf aku tak mengantar kalian ke depan, aku sedang terburu-buru”

“Ada yang bisa ku bantu, aunt?” tanya Amber.

No need, dear” aunt Blair berjalan ke arah kami, ia memeluk Amber, kemudian memelukku.

“Senang berkenalan denganmu, nak, sering-sering kesini ya” ucapnya padaku.

Nice to meet you too, aunt. Tentu saja aku akan sering-sering kesini” ucapku. Kami segera keluar dari ruang kerjanya, tak ingin mengganggunya lebih lama lagi. Kami berjalan melalui jalan yang masih sangat basah.

Amber, aunt Blair looks so tomboy like you, is she ummm you know..”

Huh? I don’t know. Aku tak familiar dengan hal-hal yang seperti itu”

“Egh please Am, tak ada satupun orang yang berfikir bahwa kau bukan seorang butch” kami berjalan perlahan, melalui taman kampus kami.

Okay, jelaskan padaku apa itu butch

Butch adalah lesbian yang tomboy, bahkan banyak diantara mereka merasa bahwa mereka adalah laki-laki. Mereka menyukai wanita yang feminine, dan biasanya memang mereka dikelilingi oleh banyak wanita.”

“Begitukah? Baiklah, aku tidak feminine, tapi tidak terlalu tomboy. Dan aku tak menyukai wanita, then who I am, Krys?”

“Kau tidak terlalu tomboy? Kau bercanda!” aku menarik napasku dan melanjutkan kalimatku.

“Ehm, Am”

“Yes?”

“Pernahkan kau mencintai seseorang?” ia terlihat berpikir sejenak, dan menggelengkan kepalanya.

“Baik laki-laki maupun perempuan?” ia mengangguk.

“Mmm, so do I” ucapku sambil mempercepat langkahku.

“Krys.. Jika aku merasa senang berbincang dengan seseorang, senang jika bermain dengannya dan bahagia ketika di sampingnya namun orang tersebut adalah seorang wanita apakah aku dapat dikatakan seorang lesbian?” aku menoleh ke arahnya, membiarkan ia melanjutkan kalimatnya.

“Bukankah aku hanya menjadi diriku sendiri? Aku tetap suka memasak, tetap suka bermain game, dan tetap menekuni kuliahku seperti biasa. Krys, akankah orang lain tetap dapat melihat sisi lain diriku selain hanya melihatku sebagai seorang..”

“Mmmh not sure what to say, Am. Let’s talk about it latter” kami berjalan cepat ke arah dorm, angin malam ini berhembus cukup kencang.

Goodnight Ms. Amie” sapa Amber kepada penjaga dorm kami.

Oh goodnight dear, sleep well okay

You too” kami berjalan melalui lorong dorm. Amber merogoh saku belakang celananya untuk meraih kunci kamar. Ia membukanya, aku masuk terlebih dahulu.

“W-what the hell?”

“What’s wrong, Krys?”

“Kau tidak menutup pintu beranda Am! Lihatlah, kasurku basah!”

“I’m sorry, I didn’t even open it” Ah crap! Aku yang membuka pintu geser tersebut, tapi kenapa Amber tak menutupnya?

Yeah it was me but why you weren’t close the door?”

“Sorry, aku tak menyadari kalau pintu berandanya terbuka. Biar ku rapihkan, Krys” aku bersandar di samping tv, Amber segera mengambil alat pel, dan mengeringkan lantai kamar kami.

“Duduklah di kasurku” ucapnya sambil terus mengeringkan lantai kamar kami. I think it’s a no, melewati garis pembatas ini? Aku berjalan ke arah kasurku, berusaha mengangkatnya, egh! It’s so heavy! Amber segera membantuku, ia mengangkat kasurku sendirian sementara aku kembali bersandar pada salah satu dinding kamar. Hm? Tidakkah barusan ia masuk ke dalam teritorialku.

“Hey! Apa barusan kau melewati batas teritorial?”

“Kau mau tidur disana? Di atas lantai basah itu? Hehe” she smirked at me.

I- I will” jawabku.

“Tidurlah di kasurku, tuan tanah. Aku mengizinkanmu masuk ke dalam teritorialku”

No I won’t.” ia duduk di atas kasurnya dan memeluk bantalnya.

My territory is so warm, smelling good and the stuffs are so soft. You sure want to sleep there?” ucapnya sambil menunjuk lantai yang masih sedikit basah.

“Aku tak mau tidur satu kasur denganmu!” ucapku.

Nah, it’s okay. Aku akan tidur di bawah, kau boleh tidur di atas kasurku”

Y-you sure?” aku meragukannya, mungkin saja ia sedang mengerjaiku.

Yes off course, aku sering menggembala hewan peliharaanku dan tidur di atas rumput bersama dengan mereka. Kemarilah, aku tak mempermasalahkan garis pembatas ini” zret! Tiba-tiba listrik di dorm kami padam.

Buk! What is it?

“Krys I hate dark, I HATE DARK!!” Amber berteriak-teriak sambil memelukku dengan erat.

“Ya! Barusan kau yang menawariku untuk masuk teritorialmu bukan sebaliknya! Pfffft” aku menahan tawaku, ya Tuhan this tomboy is so damn coward! Hahahaa..

“Krys, I have a lot of candles, di sana di laciku, aku tak bisa melihat apa-apa”

“Hey lalu kau pikir aku bisa melihat dalam gelap? Hahaa”

“Kau terlihat seperti kucing, kurasa kau bisa melihat dalam gelap”

“Tidak lucu! Hey hey, buka matamu, biarkan pupil matamu terbiasa dengan cahaya yang sedikit ini. Lama-lama kau bisa melihat lebih jelas” ia menurutiku, aku berjalan ke arah lacinya. Gosh, anak ini meremas pakaianku dan membuntutiku. Aku membuka lacinya, banyak sekali lilin yang ia miliki. Ku ambil lilin berukuran sedang dan menyalakannya. Kutaruh lilin tersebut tepat di tengah kamar.

Done!” ucapku

“Krystal, I still can’t see anything” suaranya terdengar lemah seperti memohon agar aku menghidupkan lebih banyak lilin.

Do it yourself, Am” aku memberikan lilin-lilin tersebut kepadanya. Kami berdiri berhadapan, ia mengambil lilin merah berukuran besar dan menyulut sumbunya. Ah sebaiknya ku kerjai anak ini.

“FFuuuuh~” kutiup lilin yang masih di tangannya namun ia tak bereaksi. W-what’s wrong? Kenapa ia malah menatap mataku?

Oh jeez this is so awkward, aku meraih lilin di tangannya dan kembali menyulutnya dengan api. Kami menaruh lilin di dekat pintu beranda, di atas jajaran papan tempat tidurku, di depan kamar mandi, dan di dalam kamar mandi. Kami menyalakan lebih dari sepuluh buah lilin.

Aku mengambil pakaian tidurku, dan hendak memasuki kamar mandi.

“Krystal wait!”

What?”

Don’t leave me

“Whahahahat? Aku hanya akan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaianku” matanya membulat, okay aku mengerti.

“Baiklah, Am. Tutup matamu, aku akan mengganti pakainku di sini” ia segera menutup matanya, dan aku segera mengganti pakaianku.

I’m done” ia bersila di bawah, menghadap dinding dan mulai membuat bayangan dengan kedua telapak tangannya.

Rabit” ucapnya sambil membuat bayangan kelinci, aku tersenyum melihat bentuk kelinci yang ia buat, karena aku hanya bisa membuat bayangan burung, namun Amber melakukan hal yang sama, ia membuat bayangan berbentuk burung. Seperti dua merpati yang sedang bermain bersama, bayangan Amber menghampiri bayanganku, aku menoleh ke arahnya, Amberpun menoleh ke arahku. Egh aku tak menyadari jarak kita sedekat ini, aku menggeser posisi dudukku, sedikit menjaga jarak darinya.

“Hey, Am kenapa kau takut gelap?”

“Bagaimana jika tiba-tiba datang seorang vampire, Krys?” ku acak-acak rambutku dan memiringkan kepalaku sambil menunjukkan taringku.

“Berikan darahmu, bocah tengik!” ucapku sambil menakut-nakutinya.

“Hahaha harusnya aku menyadari ini sejak awal bahwa kau lebih menyeramkan dibandingkan vampire, Krys”

Annoying.”

“Aku mendadak sulit bernapas di tempat gelap, rasanya tak nyaman. Dan kau Krys, apa yang takuti? Perempuan tomboy?”

“Aku tidak takut dengan apapun termasuk orang sepertimu, aku hanya tidak menyukainya”

“Yeah, aku hanya tak suka gelap dan keheningan. I just need to break it” Okay, I understand. Aku berjalan ke arah sudut kasurnya dan mengambil gitarnya.

“Mainkan lagu yang tadi kau bawakan, Am”

Love of my life?” Aku mengangguk. Dan ia mulai memainkan lagu tersebut, aku ikut menyanyikan lagu itu. Namun baru beberapa bait yang kunyanyikan Amber berhenti memainkan lagu tersebut.

What’s wrong?” tanyaku.

You have a nice voice, land lord. I think I have a vocalist now

“Ehhh, let’s sleep” aku berdiri dan mengambil selimut milikku dari dalam lemari, kemudian aku mulai naik ke atas tempat tidur Amber. Kulemparkan bantal dan selimut miliknya.

Thanks” ucapnya. She’s kidding, aku yang seharusnya mengucapkan terimakasih padanya. Aku hanya mengangguk. Satu, dua, tiga..

Early morning, Still Krystal POV

Ehmmm, aku meregangkan tubuhku yang kaku, jam berapa ini? Aku berguling ke sebelah kanan hendak mengambil jam meja milikku. Tap! Kenapa sebelah kananku dinding? Kukedip-kedipkan mataku. Ah yeah, aku tidur di kasur Amber. Aku berguling ke sebelah kiri dan meraih jam meja milik Amber, ah pukul enam tepat, ku kembalikan jam tersebut ke atas meja.

Ehm, bocah tengik ini masih tertidur dengan damai, wajahnya sangat pure, she looks pretty and handsome at the same time. Awh! Kucubit pipiku sendiri, apa yang baru saja kupikirkan? Ku rebahkan kembali tubuhku dan meraih iphoneku. Kuhidupkan iphoneku terlebih dahulu, tak lama kemudian masuk puluhan chat dari Jessie dan Taemin. Aku membuka chat dari Jessie terlebih dahulu.

Dear, kau sudah tidur?

Yeah, pertanyaanku salah, tentu saja kau sudah tidur

I miss you so much, kiss you soon :*

That’s all? Aku membalas pesan Jessie. Setelah selesai kubuka pesan dari Taemin.

Hei Ms. Jung, I miss you!

Apa kau sudah tidur?

Mhhh, hanya seperti itu, aku mengabaikan pesan darinya.

“Mhhh Krystal” Hm? Anak itu menyebut namaku? Aku berguling untuk melihatnya.

“Kau bangun pagi-pagi sekali, apa kasurku tidak nyaman?” aku berpikir sejenak, kurasa justru tidurku sangat berkualitas sehingga aku bisa bangun sepagi ini dalam keadaan segar. Aku tak meresponnya dan mulai turun dari tempat tidur. Ku tarik tangannya.

Let me do some stretch for your body, it must be hurt” aku berjalan ke balik punggungnya, menarik kedua tangannya sambil mendorong punggungnya dengan lutut kananku. Krek krek.

“A-aah..”

It hurts?” tanyaku.

No it feels good, thank you..”

“Naiklah ke kasurmu jika kau mau melanjutkan tidurmu” ucapku sambil meraih handukku dan masuk ke dalam kamar mandi. Ku ambil sikat dan pasta gigi dan mulai menggosok gigiku sambil bercermin. Hhhh aku tak menyangka bisa berteman dengan anak itu, actually I don’t feel any danger sign about her, dia lebih terlihat seperti anak domba.

Amber Pov

Aku mengambil kotak bahan makanan milikku yang ku taruh di bawah meja belajar. Mengambil dua buah kentang berukuran cukup besar, membungkusnya dengan alumunium foil dan mengukusnya di dalam cooker. Bored.

Aku menggeser posisi dudukku dan menekan tombol turn on PS3 milikku. Let play PES, a soccer game.

Baru sekitar sepuluh menit aku memainkan game Krystal keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk putihnya. I’m pausing my game dan melepas headsetku.

“Kau masak apa pagi ini?”

“Kau suka keju, tuan tanah?” tanyaku padanya.

Love it!” aku mengangguk dan menghampiri cooker milikku. Ku ambil kentang dari dalam sana, menaruhnya pada piring berukuran kecil dan membuka alumunium foil yang membungkus kentang-kentang ini. Aku membelah kentang tersebut dan menuangkan sedikit mayonnaise di tengahnya.

Do you like it?” ucapku sambil menggenggam chili sauce.

“Sedikit saja” ucapnya, kemudian aku menuangkan saus tersebut. And this is the last part, ku parut keju cepat leleh pada kentang yang masih sangat panas ini.

The food ready to served, landlord” ucapku sambil menyodorkan piring kecil berisi satu buah kentang besar. Aku mulai memberikan topping pada kentang milikku.

“Ehm, yum.. kau pasti belajar dari ibumu” aku mengangguk.

She’s must be a chef or something

No she was a housewife

W-was?” aku mengangguk.

She passed away three years ago

Oh I’m sorry to hear that”ucap Krystal.

She must be a great moms right?”

The greatest” aku menarik napas dalam-dalam.

“Ayahmu?”

“Dia baik-baik saja, dia bekerja di kebun dan di pabrik”

“Oh, dan dua orang yang mengantarkan wine untukmu, siapa mereka?”

“Mereka pegawai ayahku”

“Perkebunan dan pabrik apa yang ayahmu kelola?”

“Anggur, kami memproduksi buah segar dan juga wine. Kami juga memiliki beberapa hewan ternak”

Sounds great! Apa ayahmu pemiliknya?” aku mengangguk.

“And how about your father?”

“Ayahku sudah meninggal empat tahun yang lalu, Am”

“God, sorry to hear that. Aku tak punya ibu dan kau tak punya ayah?”

“Kebetulan sekali, huh? Hhh.. I miss my Dad.”

Yeah I miss my mom too. Krys, meets my dad sometimes, he’s fun” Krystal mengangguk sambil terus mengunyah makanannya.

Gosh, why I’m being like this?”

Being like what?”

Monster, lihatlah aku menghabiskan kentang sebesar ini dalam waktu singkat”

“Apa itu berarti kau menyukai masakan buatanku?” ia tak menjawab dan langsung duduk di hadapan meja belajarnya.

Kuhabiskan kentang milikku dan merapihkan semuanya. Setelah semuanya rapih aku masuk ke dalam kamar mandi. Aku harus keramas.

Aku keluar dari kamar mandi setelah lima menit di dalamnya.

“Krystal, kau ada kelas hari ini?”

No, why?”

“Kau suka makanan Jepang?” ia menoleh ke arahku dan mengangguk beberapa kali.

“Kau tahu restoran Jepang yang enak?”

“Ya aku tahu beberapa” jawabnya.

“Bagaimana jika kita makan siang di luar?” Krystal terlihat berpikir sambil memutar-mutar pulpen yang ia pegang.

“Maukah kau menemaniku untuk membeli beberapa peralatan lab terlebih dahulu, Am?”

My pleasure, Krys”

“Bagaimana jika kita berangkat sekarang?”

Let’s go” ku ambil dompet dan ponselku dari dalam ransel yang biasa ku gunakan.

That’s all?” ucap Krystal yang masih sibuk memasukkan barang-barang ke dalam tas birunya.

“Yeah” acapku sambil mengangguk mantap.

“Kau bahkan lebih simple dibandingkan laki-laki, Am” ucapnya sambil berjalan keluar dorm. So what should I bring? My PS3?

Kami melalui lorong dan seperti biasa, bertemu Ms. Amie dan Ibu ketua asrama.

“Mau kemana sepagi ini anak-anak?” Tanya Ms. Amie.

“Mencari keperluan kampus, Miss” jawab Krystal.

“Ehm I smell something good, have a good day, kids” ucap Ibu ketua asrama.

You too..” Aku dan Krystal menjawab bersamaan.

Kami berjalan menuruni tangga dan keluar dari kawasan kampus, berdiri pada halte bis tepat di depan kampus kami. We’re so lucky, bisnya langsung datang. Krystal masuk terlebih dahulu.

“Oh crap, aku lupa ini jam berangkat kantor” ucap Krystal sambil meraih salah satu pegangan di atas kepalanya. Aku melakukan hal yang sama.

“Apa kau familiar dengan daerah ini, Am?”

A bit, aku ke sini hanya setahun sekali atau setahun dua kali”

“Untuk?”

“Ehm..”

“Krystal, is that you?” seorang pria yang duduk tak jauh dari kami memanggil Krystal.

“Ummm, Jake?”

 

 

To be continued

 

I’ll see you latter

Sincerelly yours

Lee sunny’s

38 responses »

    • iyah sorry, aku pake bahasa inggris kalau bingung bahasa indonesianya apa, maksudnya bahasa indo yang baik dan benarnya gimana, aku pikir dari pada bhs indonya jelek yaudah pake bhs inggris aja, mian..

  1. Oooohh noo.. Authoor knp dipotong dstu. Penasaran nih.. >.<
    Give more, give it to me.. (sistar syndrome)

    and..Who's jake? Yg main film 'you jump, i jump' bukan??
    (oke. Abaikan) -__-"

    really waiting next chapter. Hwaiting!!

  2. who is jake? he is someone special to krystal? jujur ini ff lebih amazing dah daripada filmnya hehe XD lol dan lagi ambernya polos banget seperti si kim kekekeklkkkk lanjutkanlah kak . pst . aku masih rada bingung ama pov nya kak hehehd

  3. Wah,, semua berkata “who jake?” dgn tanD tanya bsar di ats kpala(?)
    Apakah sesosok OC(?) kan jdi slah1 pmeran utama???
    Entahlah hanya ntor yg tahu

    Oh ya, g dh donlot tu pilm, but gw malah nonton trailernya doang,,
    N yg prtama gw pikir klo da ver. korea krybernya gw OBRAK ABRIK markas MUI kalo ngalang2in ni film masuk indo
    #astagfirullah (abaikn Tuhan i just kidding hehe.. piiss

    Tapi gw gk ngrasa liat trailer pilm “L” bner2 deh ckck..
    but, alsan itu yg bikin gw suka kryber gw g ngliat amber cw haha..

  4. Habis nonton YON aku jg berharap ada YON ver Korea dan pemerannya KryBer pasti keceh.. XD
    KryBer makin dket ey..
    Blm ada adegan bobo bareng yah? XD
    yg kasur mereka disatuin itu..
    Aku suka sm improvisasinya eon.. XD
    Jd gak bosen..

  5. baru dateng lagi ke wp ini eh udah update dari minggu minggu lalu ketinggalan bingits ya gw
    bagus, makin deket ya kryber lol

  6. Ah kryber makin deket!! #hebring^
    Wah siapa tuh jake?! Apkah dia akan jdi penggangu hbungan kryber, smoga aja enggak bgaimna pun kryber tak trpisahkan heee kryber Jjang!!

  7. Tuan tanah!!! panggilan yg sgt Co2k bgt ama karakter krys. Biasanya klo org dah disebut diahir (jake) pasti aja perusak hubungan org. Poor kryber(br jg deket)…yg sabar ya

  8. who’s jake? ((ala despicable me)) WKWKWKWK suka banget kryber di sini ;;-;; amber ternyata macho gitu takut gelap:”( kalo kecoa isoke lah ya, karena banyak cowok yg takut kecoa hahahahahah. suka banget cara gambarin adegan kryber di sini<3 dan itu cewek yg ngasih amber's macaroon aku kira hyuna awalnya HAHAHAHAHAHAHAAH udahdeh komentarnya, keep writing ya💕

Leave a reply to louiselouisaa Cancel reply