Yes or No [5th Chapter]

Standard

tumblr_msxso31uqF1rtrvvno1_500

KRYSTAL POV

“Anak domba..”

“Yes..”

“Aku butuh pendapatmu”

“What’s that about?”

“Jika kupindahkan tempat tidurku ke sebelah tempat tidurmu, is it a Yes or is it a No?” ucapku. And now I see someone so excited.

“A-Yes” Hahahaa..

And what we should do first, Am?” Aku berputar di tempat, melihat tata letak kamar kami. Amber tak banyak berbicara, ia berjalan ke arah meja belajarnya dan menggesernya sementara. Setelah selesai, ia memutar tempat tidurnya sembilan puluh puluh derajat. Awalnya posisi tempat tidur kami membelakangi pintu balcon, sekarang pintu balcon berada di sebelah kiri tempat tidur kami. Aku membantunya menggeser tempat tidurku, tepat di samping tempat tidurnya, tanpa ada jarak sedikitpun.

“Kurasa kau akan sering menyebrang ke tempat tidurku” Ucapnya sambil menarik kasurku dari balcon.

Never, Am” sanggahku sambil menggeser meja belajarnya ke samping meja belajarku.

“Kau yakin, tuan tanah? Sepertinya aku pernah terbangun tengah malam karena mendengar suara seseorang terjatuh dari tempat tidurnya” ucapnya sambil sedikit terkekeh geli.

“Bukan aku” ucapku.

“Lalu ikanmu?”

“Ya, mungkin saja” Mmm, sesungguhnya jatuh dari tempat tidur bukanlah hal yang aneh bagiku.

“Hahahaa.. dimana sepraimu, tuan tanah?”

“Berhenti memanggilku tuan tanah, Am. Kau tak lihat disini sudah tak ada pembagian lahan lagi?” ucapku sambil berjalan ke arah lemari, mengambil seprai dan melemparkannya ke atas kasurku sementara aku berbaring di atas tempat tidurnya. Amber hanya mengangguk sambil memasangkan seprai di kasurku.

“Selesai! Sekarang bergeserlah ke kasurmu, Nona Jung”

“Aku tak bisa bergerak” ucapku sambil memeluk boneka kura-kuraku.

“Aku juga mau mengganti sepraiku.. ayolah Krys”

“Mmm.. Panggil aku princess!”

“Bergeserlah ke kasurmu, princess aku mau mengganti sepraiku..” hahaha ia menurutiku, tapi aku masih tak menggerakan tubuhku dari atas tempat tidurnya.

“Kenapa kau masih tak bergerak?” ucapnya sambil melipat tangannya. Kututup wajahku dengan rambut panjangku.

“Kaki dan tanganku lumpuh, Amber”

“Kaki dan tanganmu lumpuh, princess?”

“Yeaaa..” kumohon Am, aku malas bergerak.

“Egh” O-OMO!

“Turunkan aku!” oh Jesus, dia mengangkat tubuhku. Refleks ku kalungkan tanganku ke belakang lehernya, e-emh dia menggendongku secara bridal style. How it can be?

“Kau bilang tanganmu lumpuh, kenapa sekarang tanganmu melingkar di leherku? Dan kau bilang kakimu lumpuh, kenapa sekarang kakimu tak mau berhenti bergerak?” ia menatapku dan memberikan smirk diakhir kalimatnya.

“Turunkan aku budak belian, kau bernapas di wajahku!” ia malah mengayun-ngayunkan tubuhku ke kanan dan ke kiri.

“Hahahahaa, katakan kalau aku lebih cantik darimu, princess!” ia mengayun tubuhku semakin kencang, eeeeeeeeeegh.

“Tak ada yang lebih cantik dariku, anak domba! Cepat turunkan aku!” ya Tuhan, Amber.. ia berjalan perlahan ke arah tempat tidurku dan membaringkanku perlahan.

“Mmm.. yea, tak ada yang lebih cantik darimu, Krys..” ucapnya sambil meraih boneka kura-kuraku dan menaruhnya dipelukanku.

“Y-yea off course”

“Ummm, sebaiknya kulanjutkan memberiskan kamar, terlihat sangat berantakan” ucapnya sambil berjalan ke balcon. Anak itu, sungguh..

“Hei, bangunlah..” kudengar suara husky menggelitik telingaku.

“Hah? What time is it?” aku bangun dengan sangat terkejut. Aku tak mendengar waker ku berdering.

“Five am” ucap seseorang di sebelahku, ia masih setengah sadar dan tidur dalam posisi tengkurap. Suaranya terdengar sangat serak. Aku kembali membaringkan tubuhku. Kulihat rambutnya yang berantakan, wajahnya yang masih tak berekspresi dan bibirnya yang sangat merah, ia menggunakan kaus putih polos. Gosh, aku seperti habis melewati malam dengan seorang pria. Ia membuka matanya, segera ku alihkan pandanganku ke ponsel milikku. Ia bangkit dari tidurnya dan duduk di salah satu sisi tempat tidur.

“Kau mau makan apa?” tanyanya masih dengan suara yang serak, rambutnya menutupi setengah matanya.

“Tak usah, kita cari makan di luar saja, okay?” ucapku masih dalam keadaan berbaring dan fokus pada ponselku.

“Kau harus sarapan” ia berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi. Tak lama ia keluar dengan wajah yang telah ia basuh. Ujung rambutnya terlihat basah.

“Bahan makananku habis” ucapnya sambil meraih roti tawar dan mengolesi selai cokelat di atasnya. Aku mengambil segelas air putih untuk Amber.

“Biasakan minum air setelah bangun tidur, Am. Suaramu sangat serak setiap bangun tidur” ia mengangguk dan meneguknya habis.

“Apa Daniel dan Hyuna sudah bangun?” Tanya Amber sambil memberikan roti dan cokelat panas untukku.

“Aku sudah mengirimkan chat bertubi-tubi tapi mereka tak menjawabku, sebaiknya ku telfon Daniela” aku menghubungi Daniela namun ia tak menjawab, ku ulang beberapa kali.

“Ha-a-llo” asa! Dia menjawab panggilanku.

“Dan! Cepat bangun! Aku dan Amber sudah bangun”

“Hrrrrr hrrrrr hrrrrr”

“Ya! Daniel Smith!”

“Hrrrrr hrrrrrrrrrr”

“Ya Tuhan, Daniel mendengkur di telingaku, Am. Padahal dia yang memaksaku menemaninya

jogging. Hhhh Fine..  just sleep back, Am.”

No no, kita sudah terlanjur bangun, lagi pula sudah lama aku tak berolah raga, Krys” aku berpikir sejenak, mmm okay.

“Baiklah, ku ganti pakaianku” Aku meraih seragam olah ragaku, sweater dan short pants berwarna biru, aku menggantinya di dalam kamar mandi.

Oh, Amber sudah mengganti pakaiannya juga, ia menggunakan pakaian olah raga berwarna biru tua.

Isn’t it blue?” tanyaku sinis.

Yes, kau tak suka orang lain menggunakan warna biru meski kau juga menggunakan warna biru?”

“Nah, it’s okay” kami keluar kamar, sementara Amber mengunci kamar, aku berjalan ke arah kamar Hyuna.

“Krys, where’re you going?” ia meraih tanganku.

“Hyuna’s room, why?

“Mhhh, sebaiknya tak usah. Biarkan ia beristirahat”

Huh? Dia melarangku untuk kembali tidur namun membiarkan Hyuna beristirahat? Hhhh perhatian sekali. But whatever. Lagipula aku butuh berolah raga setelah kemarin banyak mengkonsumsi beef. Kami berlari menuruni tangga, aku berlari di belakangnya.

Why so slow, lady?” ucap Amber sambil berjalan mundur di hadapanku, kami melalui pekarangan dorm.

Stop! Kau hampir menabrak tempat sampah” ia kembali berjalan normal. Oh come on Krys. Aku mulai berlari kecil keluar dari kawasan kampus. Matahari belum terlihat, sepertinya baru akan menerobos cakrawala. Amber berlari tepat di sampingku, belum terlihat banyak orang yang berolahraga.

“Apa kita hanya berlari mengelilingi blok?” ia bertanya padaku, ku tambah kecepetanku agar sedikit di depannya. Namun ia dapat mengejarku dengan mudah.

“Mmmh, ada beberapa taman kota, ada pasar, kau mau kemana?”

“Aku mau ke pasar, apa disana lengkap menjual bahan makanan?” aku hanya mengangguk.

“Are you not in the mood, Princess? Am I doing something wrong?” Amber terus menatapku, menunggu jawaban dariku.

Yea, you did!” a-apa yang baru saja ku katakan?

Huh? What I did, Krys?” ia berhenti mendadak, ini kesempatanku, aku berlari semakin kencang.

“Pikir saja sendiri!” ucapku sedikit terengah-engah.

“Apa rasa roti dan cokelat panasnya tidak pas?” aku tak menjawab.

Just, tell me, Krys..” apa yang harus ku katakan??

“Kau tahu aku masih mengantuk tapi kau melarangku untuk kembali tidur!” Hhhh hhhh.. aku mulai terengah engah.

“T-tapi..”

“Sedangkan kau melarangku membangunkan Hyuna, kau membiarkannya beristirahat lebih lama!”

“Karena itu? Maafkan aku. Aku.. hanya.. aku hanya ingin keluar berdua saja denganmu, Krys.”

Dukk!

“Aaaaaaaaaaaaaaaawh! Eght”

AMBER POV

Oh No, Krystal terpeleset dari sisi trotoar dalam keadaan sedang berlari cepat.

“Asssshhhh.. Damn it hurts” ia memegangi pergelangan kaki kanannya.

Let me see your ankle, Krys”

“No nononono!” ia mendorong tubuhku.

It’s okay it’s okay, trust me

“Awwww Jeez!” ku lepas sepatunya dan memijat di sekitar pusat sakitnya.

No need, Am no need! Biarkan saya begitu” ia mengerutkan alisnya dan menggigit bibir bawahnya. It must be so hurt. Shit.

“Aku hanya memijat daerah sekitar pusat sakitnya, agar darahmu berjalan lancer dan angklemu tidak terlalu bengkak” ia menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.

“A-aaaaah” sebaiknya aku tak usah melanjutkannya. Kulepas sepatu di kaki kirinya, mengikat kedua pasang tali sepatu tersebut dan mengalungkannya di leherku. Aku berjongkok di jalan tepat di hadapan Krystal.

“Naiklah ke punggungku” ia menggelengkan kepalanya.

“Kau masih marah padaku? Maafkan aku. Jika saja aku tak memaksamu jogging, kau tak akan cedera seperti ini. Kumohon naiklah ke punggungku.” Krystal berusaha berdiri sendiri dan mencoba berjalan. Hhh, she’s right. I’m stupid.

“JFC!” ia merintih kesakitan, keringat mengalir di pelipisnya. Aku kembali berjongkok, menawari punggungku. Ia meraih bahuku dan mulai menopang beban tubuhnya di atas punggungku. Finally.

Aku mulai berdiri, ia mengeratkan tangannya yang melingkari leherku.

“Apa aku berat?” tanyanya.

“Tidak, kau terlalu ringan untuk ukuran tubuhmu yang tak terlalu kecil”

“Hhh ku harap berat badanku 200 kilogram agar punggungmu patah.”

“Hahahahaa.. boleh ku amin-i ucapanmu?”

“Terserah” ia menaruh wajahnya di bahu kiriku, aku dapat merasakan napas dan hangat tubuh, it feels good. Wait wait Amber! What the hell with you?!

“Fuuuuuh.. Fuuuuuh” W-what is she doing?

“Krystal stop it!” ia meniup-niup leherku.

“Kau berkeringat, anak domba! Aku tak ingin keringatmu menempel di wajahku”

“Fuuuuuh.. Fuuuuuh..”

“Krystal, s-stop. Kau hanya akan membuatku semakin berkeringat.” dugdugdugdugdugdug, detak jantungku berdetak sangat cepat, jatung, kumohon tenanglah.

“Errrr.. Turunkan aku! Tubuhmu panas sekali!” ia memukul bahuku, k-kau yang membuat tubuhku panas, Nona! Aku menurunkannya di bangku taman yang tak jauh dari sisi jalan.

“Aishhh jinjja! Kau bahkan membasahi pahaku dengan telapak tanganmu. Kau pasti punya penyakit keringat berlebih dan suhu tubuh yang sangat panas. Errrrr” ia mengelap kakinya dengan ujung sweaternya.

“Tentu saja tidak, Krys. Aku sedang berolah raga, wajar saja tubuhku panas”

“Hhhh.. whatever, karena kau sudah membuatku cidera. Kau harus jadi pelayanku sampai kakiku sembuh, anak domba”

“Hmmm.. fine.. kau mau aku melakukan apa?”

“Belikan aku smores, ginger tea dan air mineral, lihatlah pasarnya sudah terlihat dari sini”

Where?

“Disana, anak domba!” ia menunjuk ke salah satu arah, I can’t see anything.

“Kau minta dibelikan smores, ginger tea dan air mineral? Aku bisa membuatnya sendiri, tak perlu membeli”

“Tapi aku mau sekarang!”

“Aku beli bahan-bahannya dan kita kembali ke dorm, how? Aku janji semua yang kau mau akan tersedia kurang dari sepuluh menit, bagaimana?”

“Hhhh, kuberi kau waktu lima menit untuk berbelanja” aku langsung berlari ke arah yang ia tunjuk, dan segera membeli bahan-bahan yang diperlukan.

Five minutes” ucapku kemudian segera berjongkok di hadapannya, tanpa perlu berkata-kata ia kembali naik ke atas punggungku.

“Krystal..”

“Umm?”

“Kau keturunan Koreakan?”

“Uh hum”

“Apa bahasa Koreanya Chrystal?”

“It’s.. Soojung”

“Soojung?”

“Yeah, why?

Nothing, Soojung..” kurasakan Wajah Krystal kembali di bahuku, ia menatapku.

Why Krys?

“Kau ini..” aku menoleh ke arahnya. Ia memejamkan matanya.

“Aku ini? Kenapa?” ia hanya menggelengkan kepalanya.

“Kau mengantuk, Soojung?” ia mengangguk.

“Sebelum kau tidur, bisakah kau membantuku menarik earphone dari saku kiriku?” ku lihat ia membuka matanya dan merogoh sakuku. Kemudian memasangkan sebelah earphone ke telinga kiriku dan sebelah lagi ke telinga kanannya.

Which song?” ia bertanya padaku.

Paint my love, please” ia segera mencari dan memutarkan lagu tersebut, sambil kembali menenggelamkan wajahnya di bahuku.

From my youngest years

Till this moment here
I’ve never seen such a lovely queen

 

God, this heartbeat.

 

From the skies above to deepest love
I’ve never felt crazy like this before

 

Ku tundukkan wajahku, berharap Krystal tak dapat mendengarnya.


Paint my love you should paint my love
It’s the picture of thousand sunsets
It’s the freedom of a thousand doves
Baby you should paint my love

 

No, Amber. It’s a No.


Been around the world then I met you girl
It’s like coming home to a place I’ve known

 

But..

 

Since you came into my life
The days before all fade to black and white
Since you came into my life
Everything has changed

No. it still a No.

 

Aku berjalan memasuki kawasan kampus dan memasuki gedung dormitory kami. Hmmph..

Amber, it’s okay. Turunkan aku” lalu bagaimana kau bisa menaiki tangga, Krys?

“Aaaam, aku berat”

“Jika kau bergerak, kau akan semakin terasa berat, tenanglah”

Krystal you okay?” Ms. Amie penjaga asrama menghampiri kami.

“Kakinya terkilir, Ms. Apakah kau punya sesuatu untuk menyembuhkan kakinya?”

“Ya, ku ambilkan dulu di lantai dasar ya” sebelum sempat kami menjawab Ms. Amie sudah berjalan menuruni tangga. Aku meneruskan langkahku menuju kamar.

“Krys..”

“Oh, Am..” Darn it! Hyuna bersila di depan pintu kamar kami lengkap dengan seragam olah raganya, ia menatap kami dari sudut matanya. Oh no.

“Amber we die!” Krystal berbisik di telingaku. Hyuna berdiri, matanya terlihat berat.

“Ku kira kalian belum bangun tidur, ternyata.. Good Job, Krystal” oh jeez, why Krystal?

Me?” ucap Krystal penuh dengan tanda tanya.

“Tak usah berpura-pura bodoh, Krys” Oh my God. What should I do?

“Hyuna..” Krystal memaksa turun dari punggungku. Hyuna mengangkat dagunya.

“Bisakah kau menyingkir dari depan pintu kamarku?” Krystal melanjutkan ucapannya.

“Amber kutunggu kau di bawah, temani aku lari pagi” W-what? Why?Aku harus menemani Hyuna?

“Selamat menikmati pagi yang indah bersama Hyuna, Am” ucap Krystal sambil masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam.

“Krystal..”

What?

“Kakimu, biarkan Ms. Amie membantumu”

“Simpan saja obat-obatannya di depan pintu kamar okay? Aku sudah masuk kedalam kamar mandi. Have a nice day, man

Aku bersandar pada pintu kamarku, menarik napas dalam. Fffhhhh..

Fine.. I have no choice. Aku berjalan melalui lorong kemudian menuruni tangga. Hyuna sudah berdiri di depan pintu dorm lengkap dengan senyum lebarnya.

Let’s go!” Ucapnya sambil meraih lenganku.

 

God, please grant me the serenity.

 

To Be Continued

Ngantuk, ngantuk banget. Gue nyelesein ini tulisan dari jam sebelas malem sampe jam tiga pagi. Karena kurang lebih sepuluh hari mulai hari senin gue bakal hengkang dari pulau jawa dan gamungkin nulis YON di sana. Ah anyyeong!

I’ll see yah

Sincerely yours

Sofi

35 responses »

  1. thank’s for update thor.hehe
    akhirnya update jugha…ah amber kykynya dah suka tuh ama krys..krystal jugha udh mulai terbiasa dengan amber.keke
    makin pnsrn dengan kelanjutannya…hwaiting thor!!!

  2. Oke thor,,, kayanya (baca:beneran) gw dah ktingalan brita minggu2 ini udah ada 2 YON baru d wepe,,
    #ahngbacotajaloe–

    Nggg??? Apa ya,, gw (mau) udah komen tpi blum baca CKCK,,
    gw baca dulu deh critanye, bye..
    #ditimpukmasa

    Eh, tunggu!!! utk yg sbelum2nya (ch4) persingkat aja its awsome ( bnr ga ya nulisnya?) #plak

  3. telat 1 hari aku bcanya -_-
    kryber moment nya sweet banget noona.
    tpi kurang panjang.

    seneng ama ff noona tuh karena cara penulisannya.
    noona twitter aku lg eror jdi bleh mnta nmernya atau sms ke sini aja 082317588298

  4. keren. entah kenapa kalo gua bikin ff gabisa pake bahasa yang indah (?) apa mungkin gua masih belom berpengalama ya? -_- btw cepet cepet slesai ya fic nya. Oiya, Amber dibikin macho dong ._.

  5. gregetan ya ampun pngen lyat amber cium krystal… Tiap moment bikin q dagdigdug, tp g pernah nemu scene d.mana amber cium krystal, q haus akan hal i2, #maafyaOtakuMESUM, tp ni crita asik bnget.. Pengen lyat amber grepe”in krystal T.T

  6. Ini kapan lanjut…. Sumpah daebakk bgt,, gw kryber shipper baru,,
    udah baju dr chap awal keren…
    Kryber is real … Kkkkk
    di video2 momentnya sweet banget…
    Cepet lanjut thor…

  7. Kyaknya ada yg lgi cmburu nih cie2 #toel krystal
    Ah kryber emang sesuatu!! Hyuna ganggu aja sih jdi cew hemeh .___. #plak

  8. yey ahirnya krys cemburu jg ama si anak domba. Yon itu genrenya romance ya? Dr mulai abg bener ampe abg tua smuanya pasti suka kisah pcintaan…good job ♪(´ε` )

  9. I LOVE THIS CHAPTER SO MUCHHHHH amber gentle banget, dan krystalnya juga gak peka-_- lo yang bikin amber gregetan sendiri, landlord WKWKWKWKKWKW tapi ada yg mau aku review. yg bagian “Five am,” ucapnya … itu aku kira Krystal ngomong sm Amber, sampe aku scroll up ngelihat povnya siapa. Saran aja, tapi kalo am pagi dibikin a.m biar gak bingung hueheheheh but overall ceritanya so epic dan aku suka alurnya. Keep writing!💕

Leave a reply to kryzelnut Cancel reply