Gloom

Standard

release

Then the day came when you said

“I can give you nothing more tomorrow”

I lay down, ’cause the blow came from behind

Something told me that

I easily flew up above the rooftops, saw the years fly by

What used to be

We took the long path, Baby

Now I do know where I’m going

‘Cause we twist and we turn

And everything changes

Everything grows up anew

I do, at least

I’d hoped that there would be more we had time to do

We were going the same way each on our own

The hope comes, then it’s gone once again, count to five

You’re changing, I’m changing

I’m flying up above the rooftops, I saw you walk past me

I didn’t even know you

We took the long path, Baby

Now I do know where I’m going

Read the rest of this entry

Heima

Standard

pict kry

Amber POV

“We don’t have time for you” every year, I would stay at home for weeks because nothing was ‘coming in’. Instead of waiting, for the past five years I’ve been writing my own songs, making my own albums, producing, directing, and or editing my videos, making concepts and styling, writing proposals and presenting marketing plans, and even looking for my own jobs, all so that I could do what I love for my fans. Even after five years, I’m given the same answer. They still tell me I’m not good enough. What more do I have to do?

Intagram picture and caption Posted.

Read the rest of this entry

End of March

Standard

Uh.. oke gue bingung mau nulis apa disini. Mau ngomong sendiri, atau interaksi karena gue sadar udah gak ada lagi yang lihat-lihat ini wp. Sad right, berawal dengan ‘Thematic Apperception Night’ yang berhasil sampai ending, pencapaian yang sampai saat ini masih gue banggakan, bisa juga seorang Sofi menyelesaikan sebuah cerita. 

Setelah itu coba-coba bikin oneshot, and some of them are amazing, yes for me. Dengan seorang Muse yang datang di tengah cerita membuat cerita gue lebih dalem lagi. In my opinion a Muse must hurt, kenapa? Karena rasa gembira dan cinta yang berjalan dengan baik akan membuat kita sibuk di dunia nyata. Tapi Muse yang menghadirkan rasa sakit, akan menciptakan harapan sendiri di kepala kita dan membangun cerita khayalan, yang membuat kita sibuk dengan apa yang ada di kepala. Khayalan, what if.. If I were.. andai aja.. dan lain-lain. Biar gue simpulin bahwa rasa sakit membuat kita jadi kreatif.

Tapi sekarang ini, iya ‘sekarang ini’ gue lagi cukup bahagia, gue lagi sibuk sama dunia nyata gue yang sesekali gue rasa lebih indah dari fairy tale yang pernah gue karang sebelumnya. Ada orang yang bikin gue gak kreatif, iya ini alasan aja, pingin aja nyalah-nyalahin dia. Karena habis ketemu dia, gue udah gak pernah lagi ngayal a la cinderella kayak pas dulu lagi segitunya sama Muse gue. Sekarang gue jadi orang yang hidup di dunia nyata. Otak kanan gue sepertinya enggak terlatih, unicorn di kepala gue udah jadi wujud nyata yang cukup otak kiri aja yang dominan bertugas untuk sensing itu mahluk.

Balik lagi, writers’ block. Penyakit. Sering coba untuk nulis lagi dan gagal. Hasilnya, basi. Maka dari itu sesuai dengan picture yang ada di atas, gue dan beberapa teman lainnya memutuskan untuk.. tutup blog fanfic kami. Kami akan tutup pada 31 Maret 2017 ini, silahkan nikmati sebelum semuanya benar-benar hilang. Mohon maaf, dan terimakasih atas segala excitement, masukan, kritikan, bahkan ‘intipan’ kalian semua. Yes, you still can contact me at twitter @fx_parade. Kali aja ada yang mau disampein disana. 

Nulis gini macam ada yang baca aja, hahaa.. gak apa-apa.. siapa tau. Thank you, thank you so much.

Sincerelly yours,

Sofi

For the Time Being (Final Chapter)

Standard

Hallo, readers! Gue kembali mengingatkan bahwa Fanfic ini bukan fanfic Kryber atau Jungli seperti biasanya, fanfic ini merupakan fanfic dengan cast member Soshi dan pairingnya udah kelihatan ya dari chapter sebelumnya. Fanfic ini bukanlah karangan gue namun merupakan karangan salah seorang reader gue. This is the last chapter so please anticipate by put a comment or simply a greeting to this Author. Enjoy!

Tittle     : For the Time Being (Chapter Two)

Author : AND (Xx)

Casts     : Soshi Members

 

Aku melihat dirinya berjalan menjauh. Meninggalkanku tanpa mengucap sepatah katapun. Aku hanya dapat terdiam melihatnya pergi. Tanpa dapat kucegah, langkah kaki itu melangkah semakin menjauh, meninggalkanku bersama sepucuk surat yang beberapa saat lalu ia tinggalkan untukku.

“Aku mencintaimu Kwon Yuri :)”

  Read the rest of this entry

For the Time Being (Chapter One)

Standard

Hallo, readers! Bagaimana kabar kamu-kamu? Semoga baik ya, aameen. Oke gue kembali disini dengan fanfic berchapter yang akan gue post seminggu sekali, totalnyasih hanya akan ada dua chapters. Fanfic ini bukan fanfic Kryber atau Jungli seperti biasanya, fanfic ini merupakan fanfic dengan cast member Soshi. Pairingnya bakal terungkap setelah kalian baca.

Fanfic ini bukanlah karangan gue namun merupakan karangan salah seorang reader gue yang gak setia-setia amat. Dia buat fanfic inisih awalnya karena sempat ditantang oleh salah satu author yang biasa menulis fanfic dengan cast member Soshi dan f(x), tapi sepertinya tujuannya bukan itu lagi. Tujuan utamanya lebih ke dia udah terlanjur janji sama gue, gitu katanya.

Gue tau ini readersih udah setahun lebih tapi mulai ngobrol rada banyak memang baru satu bulan ini. Kalau mau tau dia kayak apa bisa dilihat komen-komen dia di beberapa post gue dengan username ‘Xx’. Oke, gue rasa pembukaannya udah cukup and Please anticipate and put a comment or simply a greeting to this author. Enjoy!

Tittle      : For the Time Being (Chapter One)

Author : AND (Xx)

Casts     : Soshi Members+ Jessica Jung

FOR THE TIME BEING

Aku melihat dirinya berjalan menjauh. Meninggalkanku tanpa mengucap sepatah katapun. Aku hanya dapat terdiam melihatnya pergi. Tanpa dapat kucegah, langkah kaki itu melangkah semakin menjauh, meninggalkanku bersama sepucuk surat yang beberapa saat lalu ia tinggalkan untukku.

“Aku mencintaimu Kwon Yuri :)”

  Read the rest of this entry

Fall [Oneshot]

Standard

Fall

Danke”* ucapnya sambil menghidupkan api dan menyulutkannya kepada sebatang rokok yang telah ia tahan dengan bibirnya.

“Kau masih menggunakan rokok lamamu?” tanyanya padaku. Aku merogoh saku depan jeansku dan

“Tada!” kutunjukkan kotak biru berisi dua puluh batang rokok yang sama persis dengan rokok miliknya.

“I’ve told you this blue box is magical” ucapnya sambil merapihkan rambut lurusnya yang selalu terlihat berantakan. Sederhana saja, itu memang gayanya.

Tidak ada siapa-siapa disini, kami duduk di atas teras panjang dari jajaran puluhan toko yang sudah tutup. Letak jajaran toko ini berada di belakang sebuah Mall yang juga sudah tutup. Persis di depan jajaran toko ini terdapat pula jajaran pohon Oak tua yang telah mulai menggugurkan daun-daunnya.
Read the rest of this entry

Releasing

Standard

release

Hallo, readers kali ini saya bukan akan memberikan fanfic seperti biasanya. Kali ini saya akan menceritakan tentang diri saya, apa yang saya rasakan saat ini. Saya bukan ingin diketahui seperti apa saya sebenarnya tapi ini adalah media yang baik untuk saya menumpahkan apa yang saya pikirkan. Sebelumnya saya sering curhat colongan via media social which is not good. Ini hitungannya media social juga ya bukannya? Ya gakpapa, setidaknya tidak banyak yang kenal saya secara personal disini, saya rasa bisa dihitung dengan jari (tangan dan kaki). Oke disini saya bukan mau memberikan karya jadi maaf kalau banyak typo atau disingkat-singkat, dan yang udah pasti bakalan sering muncul adalah Bahasa inggris yang setengah-setengah. Kenapa gak pake Bahasa Indonesia aja? Entahlah kadang Bahasa inggris terasa lebih representative bagi saya, lebih singkat, lebih indah, lebih mudah dipahami. Lihatlah siapa yang menulis pembukaan cukup panjang? Iya saya, dan saya rasa kali ini tulisan saya akan panjang sekali. Gak perlu dibaca, sungguh. Saya sedang berusaha curhat saja di ‘rumah’ saya yang ini.

Kira-kira tema besar apa yang bakal saya ceritain ya? Karena sebelumnya sepertinya saya gak pernah bikin post curhatan tersendiri, paling curcol dikit di ending tulisan. Oke tema kali ini adalah, Releasing yang menurut Bahasa berarti:

To set free from confinement or bondage; To cause or allow to move away or spread from a source or place of confinement

Read the rest of this entry